5 Sep 2010

Etika Belajar Bagi Penuntut Ilmu

Assalamualaikum sobat Blogger, akhirnya setelah lama saya ga posting sekarang bisa posting juga. Oh iya, sebentar lagi mau lebaran jadi saya mau minta THRnya maaf kepada semua sobat Blogger apabila ada kesalahan.

Lanjut, kali ini saya akan memposting tentang etika belajar bagi penuntut ilmu atau bagi pelajar sama aja ya. Ilmu ini baru saya dapat dari guru les saya, yang masih menyempatkan meberikan ilmu agama di tengah pusingnya pelajaran kimia yang diajarinya. *makasi banget ibu, tapi kimianya saya tetep ga ngerti :p

Oke langsung aja, ini dia Etika Belajar Bagi Penuntut Ilmu *katany ini diambil dari kitab Ta’lim Muta’alim bacaannya anak pesantren. Cekibrot gan!


Dalam menuntut ilmu ada beberapa hal yang harus kita perhatikan yang pertama
Niat, niat kita dalam menuntut ilmu harus lah Lillahi ta’ala. Artinya kita menuntut ilmu harus hanya karena Allah. Bukan karena Iyem si kembang desa atau karena ingin di puji orang sekampung. Ga banget gitu lho. Orang yang beriman dan berilmu akan Allah tinggikan beberapa derajat.

Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. Al Mujadalah:11)
Yang kedua adalah Memilih Ilmu, sesungguhnya semua ilmu itu baik. Lalu bagaimana dengan ilmu berjudi, atau ilmu mencuri? Saya tidak suka menyebut itu dengan ilmu, karena bagi saya ilmu adalah sesuatu yang sangat berharga, lebih berharga dari emas 24 karat dari PT.Freeport seberat 1 kg dan dibubuhi tanda tangan Andika Kangen Band. Dalam memilih ilmu kita juga perlu melihat kemampuan kita, misal dalam memilih jurusan di SMA jangan memaksakan ingin masuk IPS atau IPA tetapi kemampuannya tidak ada. Kita juga perlu mendiskusikan ilmu yang kita pilih dengan keluarga agar mendapat ridha orang tua, ingat kan ridha Allah adalah ridha orang tua.
Yang ketiga Memilih Guru, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih guru.
1. Pilihlah guru yang pandai, kalau gurunya bodoh lalu kita mau jadi apa?
2. Pilihlah guru yang wara (menjaga harga diri), jangan pilih guru yang suka berjudi, mabuk mabukan, nyolong jemuran, apalagi 3 tahun ga pulang-pulang kaya bang toyib. Jangan pokoknya jangan!!
3. Pilih guru yang lebih tua, dengan begini kita akan lebih mudah menghormati guru kita. [Pesan: jangan jadikan anak balita sebagai guru, ga baik kata ka setoo]
Nah yang keempat Memilih Teman¸ini kalo buat saya sih agak sulit karena jarang banget nemuin anak kaya begini ni. Pilih temen yang kaya gini sob!:
1. Tekun
2. Menjaga harga diri (wara)
3. Bertabiat lurus
4. Tanggap
5. Tidak malas
6. Tidak suka memfitnah, berbohong dan berbuat onar
Usahakan dapet temen yang suka jajanin pas istirahat, lumayan tuh irit uang jajan :p
Terakhir sob, kalo udah pada pinter jangan sombong. Merendah aja.. nanti juga orang tau kok siapa dirimu.. hohoho
Oke sekian dulu postingan dari saya, selamat menunggu lebaran *waktu kok terasa lama ya, bener ga sih?? *(ga sabar pengen lebaran)

1 komentar:

  1. bagus info ini...menjadi panduan dan nasihat yang bagus buat diri saya, isteri dan anak...trima kasih ya!

    BalasHapus