Siang ini seperti siang-siang lainnya tidak ada yang spesial. Tembalang masih panas seperti biasanya, setelah selesai segala urusan di kampus, saya langsung kembali ke kontrakan, Al
Bayt. Apalagi kalau bukan cucian yang membuat saya menyegerakan untuk pulang ke
kontrakan di tengah kesibukan aktivitas kampus mulai dari akademik sampai non
akademik, mulai dari kuliah sampai merapat di rapat-rapat.
Sesampainya di Al Bayt saya langsung berkutat dengan cucian
yang sudah menunggu, beberapa menit kemudian datang Papi, anak ibu kontrakan.
Ia datang meminta mengaji, akhirnya acara cuci mencucinya harus ditunda dulu.
Setelah ngajarin Papi ngaji, saya iseng-iseng nanya ke Papi,
“Pi, tadi kamu upacara ga di sekolah?”, “Upacara dong mas! Mas ndak upacara toh?”
dengan suaranya yang beraksen jawa sekali dia balik bertanya. “Haha, upacara
kok, tapi guru-gurunya doang, mas sih ga ikut upacara. Oh iya tadi emang
upacara memperingati apa?”. “Memperingati hari kesaktian Pancasila mas” jawab
Papi. Lalu saya iseng lagi bertanya sama Papi, “Loh emang Pancasila sakti
gimana?”, “mmm, sakti bisa menyatukan bangsa Indonesia mas” jawab Papi polos.
Dari jawaban Papi saya lalu menyimpulkan kalo dia sudah mengikuti upacara
dengan baik, mungkin kata-kata itu dia dapat dari pidato pembina upacara.
Setelah itu Papi seperti biasa membujuk supaya bisa pinjem
laptop saya, tapi karena hari ini bukan hari libur saya ga kasi pinjem deh,
akhirnya saya kasi kertas sama pulpen buat dia gambar. Sambil nemenin dia
gambar saya tidur-tiduran, dan karena (mungkin) saya lelah akhirnya saya ketiduran beneran sampai
jam setengah lima sore (padahal ada kuliah jam 4 -_-‘). Saat bangun saya panik
karena melihat jam sudah pukul 16.29. Papi sudah tidak ada di samping saya,
yang ada hanya kertas yang tadi dia gambar, saya ambil kertas itu lalu saya
perhatikan gambarnya. Ada gambar burung Garuda dan makhluk-makhluk lainnya. Dan
ada tulisan Burung Garuda VS Banteng Berduri VS Rumput Laut Duyung VS Ular
Naga. Wah, ini si Papi habis main games berantem ya, pikir saya dalam hati. Eh tapi tunggu dulu, setelah saya perhatikan lagi tulisannya Burung Garuda VS Banteng Berduri,
Rumput Laut, Ular Naga. Waduh ini sih keroyokan namanya, pikir saya lagi. Lalu
saya mengingat percakapan saya dengan Papi siang tadi mengenai kesaktian
Pancasila. Apa mungkin maksudnya Papi dari gambarnya adalah kesaktian Pancasila
dalam hal ini burung Garuda melawan makhluk-makhluk lain, padahal dia baru
kelas 6 SD tapi masa sudah berpikiran ke situ, atau memang anak SD jaman
sekarang sudah sangat kritis ya. Terlepas dari gambar makhluk-makhluk yang ada
di gambarnya yang mirip dengan makhluk-makhluk di film legenda salah satu
stasiun TV nasional (baca: Indosiar), gambarnya ini menginspirasi saya untuk
menuliskan satu buah tulisan tentang kesaktian Pancasila. Pokoknya besok saya
harus nulis tentang itu. Menulis tentang Pancasila yang sedang dikeroyok. Fix! (02/10/13)
0 komentar:
Posting Komentar